Sabtu, 07 Desember 2013

EMAS HIJAU ASAL MADURA


EMAS HIJAU ASAL MADURA
Oleh:
Iwan Sugianto

Pulau madura terletak jauh disebelah selatan pulau kalimantan dan berada disebelah utara pulau jawa. Pulau jawa mempunyai empat kabupaten, dari sebelah barat; kabupaten bangkalan, kabupaten sampang, kabupaten pamekkasan, kabupaten sumenep. Dari keempat kabupaten tersebut sebagian besar masyarakat madura menggantungkan hidupnya dengan bertani. Pada sekaran ini mayoritas masyarakat madura tiap tahunnya selalu menanam tembakau yang mereka sebut dengan emas biru (hijau (indonesia)).
Orang madura mempunyai peribahasa “ abantal omba’ asapo’ angen “ peribahasa itu memang akrab ditelinga masyarakat madura. Tapi jangan lupa kalau orang madura juga puya peribahasa “ pekol landu’na, polong emas biruna “ (pikul cangkulnya, petik emas birunya). Peribahasa itu ungkin sekarang lebih akrab di telinga masyarakat madura yang kebanyakan penduduknya mayoritas petani, yang tiap tahunnya menghasilkan tembakau–tembakau yang bias diandalkan disbanding dengan daerah atau pulau–pulau yang lain.
Daun–daun tembakau yang hijau (kata orang madura biru) merupakan emas bagi orang madura,cara menanamnya juga tidak semudah yang kita bayangkan, tembakau bukan hanya tinggal tanam lalu kita menunggu untuk memetiknya atua menjualnya, sebelum tanah ditanami tembakau terlebih dahulu tanah dibersihkan dari rumput dan di cangkul untuk tempat tembakau (cokla’). Sungguh pekerjaan yang sangat sulit namun akan memperoleh hasil yang sangat memuaskan, berakit-rakit kehulu berenang–renang ketepian muyngkin peribahasa seperti itu yang cocok dengan petani madura.
Peribahasa seperti “mon etobi’ sake’ ja’ nobi’an oreng” (kalau dicubit sakit jangan mencubit orang lain) yang artinya dalam memcapai suatu kesuksesan tidak boleh menyakiti oprang lain. Memang itu peribahasa yang sangat bagus dan menunjukkan rasa sportifitas yang tinggi, sepertinya peribahasa itu kurang berlaku bagi orang madura, karena orang madura juga punya peribahasa “ kala maen me’ mennang carogka” peribahasa itulah yang lebih akrab dengan mereka yang tingkah lakunya memang kasar, bahkan di pulau jawa masyarakat madura terkenal dengan kekasarannya. Sehingga tak heran bila di madura terdapat budaya yang cukup terkenal yakni “ carok” ( berkelahi memakai senjata tajam (celurit). Bahkan jika orang tersebut takut melakukan carok orang tersebut akan melakukan dengan cara lain yakni santet. Santet juga cukup terkenal di madura, salah satu tempat santet adalah daerah paling timur yakni sumenep tepatnya di kalianget, sedangkan untuk carok itu sendiri sering terjadi di sampang, bangkalan, dan pamekkasan.
Jika masarakat madura percaya akan peribahasa yang artinya dalam memcapai suatu kesuksesan tidak b oleh menyakiti orang lain, bagaimana dengan kejdian yang trjadi baru–baru ini seperti yuang terjadi didaerah ganding kalah dalam pilkades puluhan kuburan dibongkar disuruh puindah dari tanahnya pihak yang kalah. Desa batu putih, kalah dalam pilkada sekolah MI disegel karena ada diatas tanah pihak yang kalah. Tindakan–tindakan seperti itu sering terjadi di madura bahkan masdarakat madura bukan singa yang hanya mengaung didaerahnya sendiri, di pulau jawapun masyarakat madura terkenal dengan kekerasannya.
Pada pulau madura sebelah timurnya memang banyak pulau–pulau kecil yang sebagian besar masarakatnya menggangtungkan hidupnya pada hasil laut, tapi sekarang masarakat disana juga sudah mulai ada yang beralih menjadi petani tembakau. Pada daerah paling timur yakni kabupaten sumenep terdapat beberapa daerah yang menghasilkan tembakau-tembakau andalan yang menjadi cirri khas tyembakau madura.hal ini juga didukung dengan adanya beberapa gudang dari perusahaan-perusahaan terkenal seperti; pt gudang garam, sampoerna, wismilak, djarum. Dari beberpa gudang tersebut gudang garam dan jarum yang menguasai pasaran tembakau dimadura, hal tersebut didukung dengan aroma tembakau yang memang cocok untuk pt. gudang garam dan jarum.
Madura yang umumnya daerah persawahan menghasilkan tembakau yang sesuai dengan aroma yang diinginkan oleh gudang garam dan jarum. Pt. gudang garam selalu menginginkan tembakau- tembakau yang berbau gunung atau tegal (paninggin). Maka untuk daerah sumenep sendiri tembakau yang diinginkan oleh pt gudang garam ada pada bagian utara dan barat kabupaten sumenep,(desa bakiong, kambingan, batu putih,dsb.). sedangkan untuk tembakau yang kriterioanya sesuai dengan yang diinginkan djarum adalah tembakau yang beraroma sawah,untuk daerah sumenep berada pada daerah selatan dan timur sumenep.
Madura terutama masyarakat sumenep banyak yang menjadi pedagang tembakau. Maereka dapat membedakan tembakau sawah dan tembakau gunung hanya dengan memcium tembakau atau dengan memegang tembakau yang sudah kering. Bagi seorang pedagang tembakau hal inilah yang paling sulit, yakni membedakan mana tembakau sawah dan mana tembakau gunung. Namun bagi pedagang yang sudah lama berada dalam dunia tembakau mereka tidak kesulitan untuk maembedakan tembakau tersebut.
Masarakat madura selain menanam tembakau pada musim hujan ada juga yang menanam padi. Tapi hal itu dilakukan oleh masarakat madura yang mempunyai tanah di daerah persawahan.sedangkan untuk didaerah gunung tidak ditanami padi karena kesulitan dengan air.
Tahun 2006 pemerintah mengadakan himbauan bagi masarakat madura agar tidak menanam tembakau didaerah paersawahan. Karena tembakau-tembakau untuk daerah persawahan stoknya digudang masih banyak. Petani madura tidak mendengarkan himbauan pemerintah,mereka tetap masih menanam tembakau didaerah persawahan, karena mereka berpikir tidak ada tanaman yang hasilnya besar seperti menanam tembakau. Ternyata himbauan pemerintah itu tidak benar, pada tahun 2006 malah tembakau sawah laku keras dan harganya naik dibanding dengan tahun lalu.
Dari fakta- fakta yan g disebutkan tadi maka tepatlah kiranya madura dikatakan sebagai tambang emas hijau yang menghasilkan tembakau-tembakau unggulan dimadura. Masyarakat madura bagian pesisr memang kebanyakan melaut, hal itu disebabkan karena letak wilayahnya yang tidak bias ditanami tembakau. Namun mayoritas pekerjaan masyarakat madura adalah petani tembakau yang tiap tahunnya menghasilkan tembakau-tembakau unggulan. Jadi benarlah kiranya jika madura gikatakan sebagai pulau penghasil emas hijau yang lebih dikenal dengan tembakau.

Tidak ada komentar: